SORAKLINTERA, KERINCI - Di sebuah rumah kecil berdinding papan tua, di sudut Desa Punai Merindu, Kecamatan Danau Kerinci Barat, hidup seorang ibu muda bernama Mira Anak.
Rumah itu sederhana, beralaskan tanah, tapi di dalamnya tersimpan kisah yang membuat siapa pun terdiam — kisah tentang perjuangan, kesabaran, dan cinta seorang ibu yang tak pernah padam.
Kini, Mira terbaring lemah di RSUD Sungai Penuh. Penyakit paru-paru yang lama ia derita semakin parah. Napasnya bergantung pada alat bantu oksigen. Tubuhnya kurus, suaranya hampir tak terdengar. Namun di balik kelemahan itu, matanya masih menyimpan cahaya — harapan untuk tetap hidup dan merawat anak kecil yang sangat ia cintai.
Berbulan-bulan lamanya, Mira menahan sakit di rumah.
Bukan karena tak ingin berobat, tapi karena tak mampu.
Ia hidup bersama sang ayah yang telah buta total, sementara ibunya sudah tiada. Anaknya yang masih kecil hanya bisa memeluk dan bertanya tanpa tahu apa yang sedang terjadi pada ibunya.
Keluarga ini hidup dalam kemiskinan yang membatasi segalanya — termasuk hak mereka untuk sehat. Bahkan sebelum sakit, keluarga Mira sudah dikenal warga sebagai salah satu yang paling membutuhkan perhatian di wilayah Lima Desa Tanjung Pauh Mudik.
Kini, ketika Mira dirawat intensif, penderitaan itu kian berat.
Namun, di tengah keputusasaan, ada tangan-tangan hangat warga sekitar yang berusaha membantu.
Ada yang datang membawa makanan, ada pula yang mengumpulkan sumbangan kecil. Tapi mereka tahu, perjuangan Mira memerlukan lebih dari sekadar belas kasihan — ia membutuhkan cinta dan kepedulian kita semua.
“Dia orangnya kuat sekali,” ujar seorang warga dengan mata berkaca-kaca.
“ Meski sakit, dia tetap berusaha membantu ayahnya yang buta dan anaknya yang masih kecil. Sekarang kami hanya bisa berharap ada yang peduli.”
Untuk para dermawan yang tergerak hatinya, bantuan dapat disalurkan langsung ke rumah keluarga Mira di Desa Punai Merindu, atau melalui rekening:
BSI 3347802180 a.n. Agusmita Ahmad
Sekecil apa pun uluran tanganmu,
bisa menjadi setetes cinta yang memberi napas baru bagi seorang ibu yang tengah berjuang antara hidup dan mati.
Karena di balik rumah tua itu,
ada cinta seorang ibu yang tak pernah padam —
dan ada harapan kecil yang menunggu untuk kembali tersenyum. (Glen)

0 Komentar